Bila ada kerusakan mesin kemudi, tindakkan yang haruus dilakukan adalah Memberitahu
kepada nakhoda seperti, perwira tugas
jaga juga tidak boleh ragu untuk mengambil tindakan secepatnya demi keselamatan
kapal jika situasi memang mengharuskan.
running
up/full away.
1.menjalankan
kedua diesel engine generator
2.menjalankan
ketel uap.
3.menjalankan
sirkulasi air laut pendingin ( sea water).
4.menjalankan
sirkulasi air tawar pendingin cylinder (jaket cooling fresh water)
5.memeriksa
jumlah bahan bakar di tiap2 tanki
6.menjalankan
sirkulasi pelumasan stren tube.
Persiapan Hot Work Premit
v Kerja dan peralatan harus direlokasi luar daerah berbahaya
v Menyiapkan alat pemadam kebakaran yang cocok untuk memadamkan
api.
v Menetapkan personil tambahan (pengamat kebakaran) untuk
menjaga api sementara pekerjaan panas sedang dilakukan. Pengamat api diperlukan setiap kali
pengelasan atau pemotongan dilakukan di lokasi di mana apa pun lebih besar dari
kebakaran kecil mungkin berkembang.
v Gunakan flammable gas detector untuk
mengidentifikasi keberadaan gas atau uap mudah terbakar disekitar area kerja.
Meninggalkan
Kapal (Abandon Ship)
Adalah
suatu perintah nahkoda yang diambil bila mana keadaan darurat yang terjadi di
atas kapal seperti : Terbakar, Bocor, tidak dapat diatasi dan mengancam
keselamatan jiwa di atas hapal.
Kepala Kamar Mesin (Chief
Engineer)
• Sebagai Kepala Departemen Mesin diatas
Kapal bertanggungjawab kepada Nakhoda dan Perusahaan atas keamanan,
ketepat-gunaan dan ekonomisnya pekerjaan Perawatan dan Perbaikan Mesin.
• KKM bertanggungjawab atas
administrasi bagian mesin dan membuat pelaporan bulanan (Abstract Log
dan Engine Log) atas seluruh kegiatan Engine Departmentkepada
Manajer Armada / Perusahaan, atas
persetujuan Nakhoda.
• KKM. menyelenggarakan
pengoperasian, pemeliharaan, perbaikan pada semua mesin, perlengkapan listrik
termasuk pompa muatan. Pengawasan ketat terhadap semua kegiatan di kamar
mesin, baik yang dilakukan oleh personil bagian mesin maupun dari pihak ketiga.
Melakukan inspeksi ke kamar mesin untuk memastikan pengoperasian mesin-mesin
dan melihat personil bagian mesin apakah telah mengoperasikan mesin dengan
benar sesuai kecakapan pelaut bagian jnesin.
• KKM. harus membuat rencana
kerja di kamar mesin atas pemeliharaan dan perbaikan serta bertanggung-jawab
atas tersedianya suku cadang yang cukup diatas kapal, dengan melakukan
permintaari dan penghematan suku cadang untuk mesin dan pesawat di kapal.
Masinis II (Second
Engineer).
• Melaksanakan
perawatan dan perbaikan Motor Penggerak Utama / Mesin Induk (Main
Engine),mesin/pesawat penting lainnya, semua perlengkapannya dan perawatan
suku-cadang dibantu oleh personil harian
• Sebagai
Perwira keselamatan (Safety Officer) bersama Mualim I (Chief
Officer), bertanggung-jawab dalam pencegahan kecelakaan,
• Melakukan
tugas-tugas pekerjaan sesuai jadwal dan pemeliharaan terencana
(PMS) dan melakukan
pengawasan terhadap semua pekerjaan yang berkaitan dengan tugas-tugas kamar
mesin dan personil yang melakukan pekerjaan tersebut.
Masinis III (Third
Engineer).
• Bertanggung-jawab kepada Chief
Engineer dan membantu Masinis II sesuai pembagian tugasnya (Job descreption).
• Melaksanakan perawatan Diesel
Generator Set, Main Air Compressor dan pesawat-pesawat bantu yang
berhubungandengan bahan-bakar / lube oil dan termasuk perav/atan suku-cadangnya.
• Melaksanakan tugas-jaga Jam
00.00-04.00 dan 12.00-16.00secara teratur.di Engine Room, pada saat kapal
berlayar ataupun sedang berlabuh.
• Melaksanakan
perawatan dan perbaikan terencana (PMS) bersama pekerja harian, pada saat kapal
sedang berlabuh jankar atau di
pelabuhan.
Masinis IV (Forth
Engineer)
·
Melaksanakan
perawatan Ketel Uap (Steam Boiler), SteamWinch, Steam Turbine,
Steam Duplex/Simplex, semua pesawat yang digerakkari dengan Uap (Steam) dan
termasuk perawatan suku-cadangnya.
• Melaksanakan tugas-jaga Jam
04.00-08.00 dan 16.00-20.00secara teratur.di Engine Room, pada saat kapal
berlayar ataupun sedang berlabuh.
•
Masinis V (Fith
Engineer)
• Melaksanakan
perawatan semua Pompa-pompa, dan termasuk perawatan suku-cadangnya.
• Melaksanakan tugas-jaga Jam 08.00-12.00 dan 20.00-24.00 secara teratur.di
Engine Room, pada saat kapal berlayar ataupun sedang berlabuh.
•
Ahli Listrik (Electricen)
• Melaksanakan
perawatan semua Instalasi listrik, Main switch Board, Switch Box, Electro
Motor, Automatisasi dan Penerangan Listrik. melaksanakan perawatan Sisitim Air
Condition dan Sistim Mesin Pendingin Permakanan dan semua suku-cadang Listrik.
PERSIAPAN OHN (one hour notice) PADA SAAT
KAPAL MAU BERANGKAT MENINGGALKAN PELABUHAN:
1. menjalankan generator sekaligus parallel
dengan generator yang lain untuk menambah daya listrik.
2. periksa tanki BBM, expansi air tawa
pendingin, tambah bila kurang.
3. periksa tekanan udara start bertekanan
30kg/cm2, isi bila kurang.
4. periksa jumlah kondisi minyak lumas dalam
LO sump tank, tambah bila kurang.
5. jalankan pompa minyak lumas untuk priming.
6. jalankan turning gear lebih kurang 30 menit
.
7. laukukan blow off dengan udar start.
8. tutup kran indicator.
9. bila memungkinkan, coba mesin maju mundur
dengan koordinasi sama mulaim jaga.
10. bila semua sudah siap dan tidak ada
masalah siapkan telegraph posisi standby engine.
PERSIAPKAN OHN PADA SAAT KAPAL TIBA:
1. siapkan formulir check list sebelum tiba.
2. jalankan generator sekaligus paraleldengan
generator yang lain untuk menambah daya.
3. periksa tekanan udaraa start dalam botol
angin.
4. selanjutnya menunggu perintah dari
anjungan.
5. setelah olah gerak selesai masinis jaga
tidak segera meninggalkan kamar mesin.
6. buka kran indicator untuk blow up ME.
7. turning gear selama lebih kurang 30 menit.
8. matikan pompa yang tidak di perlukan.
No comments:
Post a Comment